percobaan

On Senin, 11 Oktober 2010 0 komentar

Nihil.
Sedih rasa melihat rakyat indonesia yang telah menjadi korban akibat ledakan tabung gas 3 kg maupun 12 kg. Bagaimana seorang ibu yang menggendong anaknya yang mukanya kena luka bakar akibat ledakan bom 3 kg tersebut. Harusnya kebijakan pemerintah apapun namanya tidak mengorbankan nyawa anak bangsa ini berapun nilai keuntungan yang diperoleh. Karena nyawa adalah nyawa…!!!
Ketika rakyat indonesia yang memiliki tabung gas 3 kg saban hari ditakuti oleh perasaan cemas akan nasib mereka, namun di pihak lain dalam hal ini pemerintah beserta jajarannya yang terkait dalam project konversi minyak tanah ke elpiji 3 kg ini sibuk menakis tuduhan yang dilontarkan oleh berbagai pihak. Miris sekali memang melihatnya, pemerintah cs seolah-olah gak mau disalahkan, lempar sana-lempar sini, sampai-sampai dirut pertamina saja di dalam suatu kesempatan sampai naik pitam karena tidak rela pertamina yang tugasnya hanya menyediakan gas BUKAN TABUNG GAS disalahkan harus bertanggung jawab terhadap semua tabung gas yang meledak.
Memang seharusnya kasus ini bisa diselesaikan pada level menteri untuk dapat menjelaskan kepada publik tentang ledakan tabung gas 3 kg ini. Namun dengan banyaknya korban yang luka bakar atau meninggal maka SBY sebagai presiden harusnya mempunyai rasa peduli bagaimana sakitnya menjadi korban ledakan tabung gas elpiji tersebut. SBY harus tegas terhadap menteri dan semua jajaran yang terkait dalam project ini. Sekali lagi nyawa adalah nyawa…!!!!
Pengen rasanya para pemimpin di negeri ini merasakan bagaimana sakitnya dan pedihnya ledakan bom 3 kg ini dan saya kira kalau SBY ingin merasakan sakitnya rakyat indonesia ini yang disebabkan ledakan bom 3 kg, tidak adalahnya dites di istana dan senayan…
Salam Kompasiana..

0 komentar:

Posting Komentar